Pernahkah Anda sakit perut, mual, dan muntah-muntah? Hal ini terjadi akibat infeksi saluran pencernaan atau keracunan makanan. Obat domperidone bisa meredakan gejala-gejala Anda tersebut. Domperidone adalah obat anti muntah atau antiemetik yang bisa meredakan gejala muntah, mual, gangguan perut, ketidaknyamanan karena kekenyangan, dan GERD.
Obat ini termasuk obat keras dan tidak dijual sembarangan di pasaran. Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut, Anda dapat melakukan konsultasi dokter online untuk mengetahui secara pasti penyakit Anda dan mendapatkan resep obat ini dari dokter.
Simak informasi lengkap mengenai kegunaan, cara pakai, dan efek samping dari obat domperidone berikut ini!
Pengertian dan Kegunaan Obat Domperidone
Domperidone, yang termasuk ke dalam golongan obat keras adalah obat anti muntah dan antiemetik. Obat ini bisa meredakan gejala muntah, mual, gangguan perut, ketidaknyamanan karena kekenyangan, dan GERD yang mungkin Anda alami.
Cara kerja obat ini di dalam tubuh adalah dengan mengosongkan lambung, sehingga makanan akan cepat masuk ke dalam usus dan dapat meringankan gejala mual. Sehingga, obat ini bisa meringankan mual dan muntah yang Anda alami.
Obat ini juga termasuk ke dalam rangkaian pengobatan untuk pasien parkinson, yaitu gangguan progresif pada saraf. Penyakit ini dapat mempengaruhi kemampuan bergerak pengidapnya. Jika Anda mengalami migrain pun dapat mengkonsumsi obat ini bersamaan dengan paracetamol untuk mengatasi rasa sakit.
Untuk lebih lengkapnya, berikut keterangan obat Domperidone:
● Golongan: obat keras (perlu resep dan anjuran dokter dan tidak dijual bebas di apotek)
● Kelas: anti muntah dan antiemetik
● Kandungan: domperidone
● Kemasan: tablet 10 mg, sirup 60 ml
● Produsen: Hexpharm, Dexa Medica, Novell Pharmaceutical, Indofarma, Infion, Bernofarm, Novapharin, Medikon, Tempo Scan, Ifars, Erlimpex, Pertiwi Agung, Mulia Farma, Promedrahardjo, Errita Pharma
● Harga jual: Rp. 15.000,- sampai Rp. 24.600,-
Selain tersedia dalam bentuk tablet dan sirup, obat ini juga tersedia dalam bentuk kapsul suppositoria yang bisa dimasukkan ke dalam rektum atau anus. Obat ini tersedia dalam ukuran 30 mg.
Dosis dan Cara Penggunaan Domperidone
Meskipun termasuk dalam golongan obat keras, domperidone dapat digunakan untuk anak-anak dan dewasa. Kecuali untuk ibu hamil dan menyusui, karena ada risiko obat menunjukkan efek buruk pada janin dan dapat masuk ke dalam ASI.
Dosis penggunaan obat domperidone dapat disesuaikan dengan usia dan gejala yang Anda alami Untuk lebih lengkapnya seperti ini.
Gejala Mual dan Muntah
Dosis yang biasanya digunakan untuk gejala ini, yaitu:
● Anak-anak: 200-400 mcg/kg BB tiap 48 jam. Obat dapat digunakan hanya pada saat anak-anak merasakan mual dan muntah akibat sitotoksik atau radioterapi
● Dewasa: 10-20 mg, tiap 4-8 jam, maksimal penggunaan adalah 12 minggu
Dispepsia Fungsional
Dispepsia fungsional adalah gangguan pencernaan bagian atas yang timbul tanpa adanya penyebab yang jelas. Dosis yang biasanya digunakan untuk gejala ini, yaitu:
● Anak-anak: tidak dianjurkan
● Dewasa: 10-20 mg, 3 kali sehari, sebelum makan. Maksimal penggunaan obat adalah 12 minggu
Dosis dapat berbeda-beda, bergantung pada parahnya gejala yang Anda alami dan anjuran dokter. Selain itu, Anda perlu mengkonsumsi obat ini dalam keadaan perut kosong, sekitar 15-30 menit sebelum makan.
Efek Samping Domperidone
Efek samping yang mungkin terjadi saat Anda mengkonsumsi domperidone, adalah:
● Mulut kering
● Amenorea (menstruasi tidak teratur pada wanita)
● Naiknya kadar prolaktin yang bisa menyebabkan galaktorea (kondisi bocor air susu dari payudara)
● Ginekomastia atau pembengkakan jaringan payudara laki-laki
● Nyeri payudara
● Retensi urin
● Sakit kepala
● Gatal-gatal
● Mata gatal, merah, nyeri, atau bengkak
● Kulit gatal
Umumnya, efek samping yang terjadi selama Anda mengkonsumsi obat ini dapat hilang dengan sendirinya. Efek samping yang disebutkan pun jarang terjadi. Jadi, Anda tidak perlu khawatir.
Jika Anda mengalami efek samping di atas ini, segera lakukan konsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penangan yang tepat. Penggunaan obat dalam jangka waktu lama pun tidak dianjurkan. Umumnya, obat ini hanya dikonsumsi selama 1 minggu.
Jika obat ini dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama dan dosis yang berlebihan, maka dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis akibat obat ini yaitu mengantuk, kesadaran yang menurun, kejang, dan reaksi ekstrapiramidal.
Kontraindikasi Domperidone
Agar obat domperidone bisa bekerja dengan optimal, maka hindari konsumsi obat ini pada pasien:
● Tumor hipofisis pelepas prolaktin
● Gangguan elektrolit
● Penyakit jantung
● Pendarahan pada saluran pencernaan
● Gangguan hati sedang sampai berat
Interaksi Obat Domperidone
Obat domperidone dapat berinteraksi dengan obat lain, sebagai berikut:
● Dapat menghambat efek bromokriptin
● Bisa menghambat efek pengosongan lambung apabila dikonsumsi dengan analgesik opioid serta antimuskarinik
● Kadar domperidone dapat meningkat bila Anda mengkonsumsi obat ini bersamaan dengan ketoconazole, erythromycin, ataupun ritonavir
● Dapat berinteraksi dengan obat infeksi anti jamur, antibiotik,obat alergi, antidepresan, anti-aritmia, apomorphine
Maka, ada baiknya Anda beritahu dokter mengenai hal ini pada saat pemeriksaan.
Cara Menyimpan Obat Domperidone
Jika Anda sudah diberi resep ini oleh dokter dan sudah membelinya, maka simpanlah obat ini di tempat yang aman, jauh dari jangkauan anak-anak, terhindar dari matahari, simpan pada suhu ruang yang dingin dan sejuk.
Itulah beberapa informasi mengenai manfaat dan kegunaan, aturan pakai, dosis, cara menyimpan, dan efek samping dari obat domperidone yang berguna untuk mengobati gejala mual dan muntah.
Selalu perhatikan instruksi obat yang terdapat pada kemasan obat. Jika Anda masih ragu, Anda dapat bertanya pada dokter atau apoteker terdekat.
0Komentar
Dilarang nyepam ! Apalagi menyelipkan URL (Hidup/Mati) atau promosi dikolom komentar ! Mau Promo Silahkan Pasang Iklan